Kumpulan Puisi Bulan Ramadhan 2019

Puisi Bulan Ramadhan, Puisi Ramadhan yang Sedih, Puisi Menyambut Bulan Ramadhan, Kata-kata Menyambut Bulan Ramadhan

Puisi Bulan Ramadhan - Sebentar lagi, tepatnya dibulan Mei 2019 ini, kita semua para umat muslim akan memasuki Bulan Ramadhan, dimana bulan Ramadhan itu sendiri adalah bulan yang di Spesial kan untuk umat Muslim untuk menjalankan Puasa selama 1 Bulan lamanya. Tidak makan dan minum mulai dari Imsyak, hingga bertemu Maghrib.

Selain menahan Lapar dan Haus, tentunya umat Islam juga harus lebih banyak mengais pahala di Bulan Suci ini. Dengan bertadarus, menjalankan Ibadah, Zakat, serta yang lainnya. Karena dibulan Suci ini, semua kebaikan yang kita lakukan akan dilipat gandakan. Dan berikut ini sudah kami rangkumkan Kumpulan Puisi Menyambut Bulan Ramadhan.


PUASA DIPERTANYAKAN

Karya Y. S. Sunaryo

Niaga dan kongsi banyak yang berhenti
Jam kerja dipangkas dikurangi
Tidur sepanjang hari diberi arti
Katanya, demi Ramadan bulan suci

Raga dimanja-manja
Lemas diduga khusuk puasa
Berkeringat banyak diwanti-wanti
Takut puasa tak kuat sehari
Katanya, puasa untuk Tuhan
Hingga tarawih mesti semalaman
Tadarus palingkan kehidupan
Mulut-mulut semata wiridan

Lalu di mana puasa hendak berperang?
Jika serba sendirian menjadi pilihan
Jalan pagi sunyi bak di pengungsian
Menangkah berperang jika sambil tiduran?

Ramadan mestilah bukan sebulan kemalasan
Bukan pula bulan hentikan kepedulian
Justru bangkit menangkan keimanan
Cumbui Tuhan dan berjibaku untuk martabat kemanusiaan


SAHUR BEKAL KEMENANGAN

Karya Y. S. Sunaryo

Sahur hentikan tidur
Agar raga tak terbentur
Jiwa enggan melantur
Walau hanya sesuap bubur

Bangunlah yang hendak berpuasa
Tak wajib, namun nikmat terasa
Bukan manjakan lidah penuh berselera
Melainkan sejak fajar mata harus terjaga

Terjaga untuk kuatkan raga
Bekerja untuk menebar kasih pada sesama
Tak boleh marah dan besar prasangka
Puasa untuk semangat kerja

Bukankah pada puasa Ramadan perang menjadi menang
Juga Al-qur'an diturunkan
Sebuah kemmenangan raga kuat pertahanan
Dan pada jiwa penuh bimbingan
Sahurlah agar punya kekuatan

Pada kekebalan iman
Merupa ketahanan badan
Hingga menang berperang melawan kemalasan


DI BAWAH CAHAYA DO'A

(Bayang-Bayang Dosa)
Oleh: Satria Imaji

Di bawah cahaya do'a
merunduk malu wajah nista
titis sesal linang di mata
sebab jiwa berlumur dosa

Di bawah cahaya do'a
simpuh raga, pasrah segala
apalah daya tiada upaya
sebatas awam meratap iba

Di bawah cahaya do'a
tersusun jemari di sepertiga
membayang ngeri siksa neraka
tatih amalan menggapai surga

Di bawah cahaya do'a
terlantun kalimat-kalimat pinta
lafazkan asma keagungan-Nya
semoga kelak menyiratkan niscaya


DALAM NIKMAT TADARUS

Karya Y. S. Sunaryo

Gerimis masih merinai di akhir Mei
Sebuah anugerah sejukan Ramadan suci
Bersama tadarus enggan berhenti
Hingga sahur nikmat tersaji

Betapa tinggi keagungan puasa Ramadan
Bangkitkan semangat puncaki kesadaran
Bahwa Tuhan segala sandaran
Pada Alqur'an sumber ajaran
Ajaran tentang iman dan pembebasan

Hingga manusia terikat kepada kebenaran
Berbuat kebajikan untuk kemanusiaan
Tak menyekutukan, tak hunuskan pertengkaran
Alquran beningkan jiwa untuk kemuliaan

Sucikan debu pada akal pikiran
Usai memakna nikmat lantunan tadarus
Jalan kehidupan semoga sejuk dan lurus


KETIKA SETAN TERPENJARA

Karya Y. S. Sunaryo

Setan terpenjara
Ketika puasa mampu perangi dahaga
Tak makan sebelum waktu buka
Menahan tingkah raga tanpa makna
Gerak langkah ibadah
Wajah wudu selalu cerah
Bibir zikir tampak basah
Tangan takbir penuh pasrah

Setan terpenjara
Manakala hati sekuat baja
Campakan rayu goda dosa
Selama puasa amarah reda
Terpancang arah hanya pada-Nya
Murah kasih pada sesama
Hati pasrah meraih takwa
Puasa ikhlas terenyah segala goda


ANAK-ANAK RAMADHAN

Karya Y. S. Sunaryo

Selepas magrib kentongan dan beduk dipukul
Tandai datang Ramadan segera berkumpul
Di halaman masjid riang bersiul
Usai tarawih nikmati hidangan sebakul

Riang anak-anak tak berhenti
Nyalakan petasan iringi yang mengaji
Tengah malam beduk kembali berbunyi
Keliling kampung bernyanyi nyanyi
"Sahur tok tok dug, sahur tok tok dug, sahuuuuur
Menggulung bantal kasur
Melipat semua mimpi
Deretkan piring-piring nasi
Aduhai anak-anak sahur terlalu kenyang

Tak bangun dipanggil sembahyang
Menggeliat waktu sudah siang
Berlatih puasa, lapar menendang-nendang


BULAN SUCI YANG DINANTI

Karya: Ismi Sofia Ananda

Merindu Ramadan
Bulan yang suci
Penuh arti
Amalan
Dengan penuh harap

Ibadah diri
Tulus hat
Mendekap
Godaan menyerang
Cukup bekal

Siap mental
Berjuang
Setahun sekali
Harapan tuntas
Hingga lunas
Jalan


RAMADHAN TIBA

Karya: Dr. FJ, USM

Bila menjelang Ramadhan terdetik di hati ingin kukunci
segala nafsu

Bertasbih dan bertahmid hanya kepada yang Satu
Tiada yang aku mahu
selain redhomu

Namun mengenangkan pelbagai juadah di bazar
Ramadhan
dan keinginan untuk mencuba
setiap hidangan yang menghantu

Perlahan kunci itu aku buka
dan mangganya kubiarkan terbuka
Bukan beerti aku gila
untuk mencari juada berbuka
Sebaliknya agar aku masih bernafsu
untuk berpuasa

Merasai lapar dan dahaga
bersama mereka di zon perang
yang senantiasa berpuasa
dan tiada istilah berbuka

Tiada istilah Hari Raya
Yang ada hanya air mata
Bom dan mortir dihidangkan secara terbuka


Dan itu dia beberapa Kumpulan Puisi Bulan Ramadhan yang bisa kami bagikan. Semoga bisa menjadi referensi yang bagus bagi kalian, dan Selamat Menunaikan Ibadah Puasa.

Related Posts

Subscribe Our Newsletter